Selasa, 02 Februari 2010

SEJARAH TAMAN KARYA







Sekilas Tentang SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen









Taman Dewasa ( SMP ) pada tahun 1951 mulai berkembang dengan menggunakan lokasi di Jl. Klenteng dan Jl. Merdeka sebagai ruang kelas. Setelah dapat membeli puing - puing di Jl. Merdeka 41 dan kemudian diperbaiki, sekarang kita kenal dengan Jl. Mayjen Sutoyo 9. Pada tahun 1958 Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen membuka bagian baru yaitu Taman Madya ( SMA ), akan tetapi mengalami kemunduran. Kemudian untuk mengembangkan cabang, maka pada tahun 1968 Taman Dewasa ( SMP ) beralih fungsi menjadi Taman Karya Dewasa ( ST ) dan mendapat limpahan siswa dari ST Pancasila.
Pada tanggal 1 Januari 1968 didirikanlah Taman Karya Madya Teknik ( STM ), yang diawali dengan membuka jurusan Bangunan Gedung dan memperoleh 2 kelas. pada tahun 1971 dibukalah jurusan baru yaitu jurusan Listrik. Pada tahun 2001 / 2002 SMK Taman Karya Madya Teknik membuka jurusan baru yaitu Teknik Mesin dengan program keahlian Teknik Mekanik Otomotif. setelah Perguruan Tamansiswa menyediakan lokasi baru di Jl. Cincin Kota No. 18 Karangsari, Kebumen, ternyata jurusan baru ini menyedot animo masyarakat yang cukup besar. Pada awal tahun 2001 siswa baru mencapai 7 kelas. dan pada tahun pelajaran 2006 / 2007 dapat menerima siswa sebanyak 20 kelas yang merupakan pencapaian terbesar dengan perincian 2 kelas Teknik Instalasi Listrik dan 18 kelas Teknik Mekanik Otomotif.
Pada tahun pelajaran 2008/2009 telah menambah ruang kelas untuk siswa sebayak 20 kelas dan pada tahun pelajaran 2009/2010 mendapatkan pendaftar Siswa sebanyak 20 kelas.



- Ki Hadjar Dewantara -
Bila Engkau melihat anak bangsa, lihatlah sebagaimana mawar, jikaengkau melihat janganlah engkau pandang durinya, sebab jika engkau pandang durinya engkau akan membayangkan tempat sampah dan lubang pembakarannya; maka lihatlah mawarnya, dan jika engkau melihat mawarnya maka engkau akan menjadi penjaga taman.

Senin, 18 Januari 2010

BUDI DAYA IKAN PATIN


Budidaya ikan patin (terapan)




Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkembang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami. Pemijahan Patin Siam hanya bisa dilakukan secara buatan atau lebih dikenal dengan istilah kawin suntik (induce breeding).


Di setiap tempat, nama patin berbeda-beda. Di Vietnam, Patin Siam disebut Ca Tre Yu, di Kamboja disebut Trey Pra. Dalam Bahasa Inggeris, Patin Siam disebut Catfish, River Catfish, atau Striped Catfish. Sedangkan di Indonesia, selain dinamakan ikan patin disebut juga jambal siam, atau lele bangkok (Jawa), dan ikan juara (Sumatra dan Kalimantan).


Pematangan Gonad di kolam tanah


Pematangan gonad ikan patin dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk ukuran 3 – 5 kg; beri pakan tambahan berupa pellet tenggelam sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.


Pematangan di bak tembok


Pematangan gonad ikan patin juga bisa dilakukan di bak. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 8 m, lebar 4 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 60 – 80 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 50 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.


Seleksi


Seleksi induk ikan patin dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina yang matang gonad : perut gendut; gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin kemerahan, agak membengkak dan berbintik putih. Usahakan saat seleksi mengangkap ikan lebih dari satu, sebagai cadangan.


Pemberokan


Pemberokan induk patin dilakukan di bak selama semalam. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 4 m, lebar 3 dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 hari; isi dengan air bersih setinggi 40 – 50; masukan 5 – 8 ekor induk; cm dan biarkan mengalir selama pemberokan. Catatan : Pemberokan bertujuan untuk membuang sisa pakan dalam tubuh dan mengurang kandungan lemak. Karena itu, selama pemberokan tidak diberi pakan tambahan.


Penyuntikan dengan ovaprim


Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim. Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,6 ml ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan bagian punggung induk tersebut; masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 - 12 jam.


Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,2 ml/kg induk) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 0,4 ml/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,2 ml/kg induk jantan.


Penyuntikan dengan hypopisa


Penyuntikan bisa juga dengan larutan kelenjar hypopisa ikan mas. Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; siapkan 2 kg ikan mas ukuran 0,5 kg untuk setiap kilogran induk betina; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutu insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat di bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan kelenjar hipofisa tersebut ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke bagian punggung induk betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 – 12 jam.


Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,6 kg ikan mas/kg induk betina) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 1,4 kg ikan mas/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,6 ml/kg induk jantan.


Pengambilan sperma


Pengambilan sperma dilakukan setengah jam sebelum pengeluaran telur. Caranya, tangkap 1 ekor induk jantan yang sudah matang kelamin; lap hingga kering; bungkus tubuh induk dengan handuk kecil; pijit ke arah lubang kelamin; tampung sperma ke dalam mangkuk plastik atau cangkir gelas; campurkan 200 cc Natrium Clhorida (larutan fisiologis atau inpus); aduk hingga homogen. Catatan : pengeluaran sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang yang memegang kepala dan memijit dan satu orang lagi memegang ekor dan mangkuk plastik. Jaga agar sperma tidak terkena air.


Pengeluaran telur


Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 – 12 jam setelah penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 buah baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan handuk kecil atau lap; bungkus induk dengan handuk dan biarkan lubang telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur oleh pemegang kepala; tampung telur dalam baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk hingga rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah; telur siap ditetaskan.